Pages

Social Icons

Sample Text

Rabu, 23 Mei 2012

BAB I. Interaksi Sebagai Proses Sosial

Interaksi sosial pada hakikatnya merupakan proses sosial. Tanpa interaksi sosial, proses sosial tidak akan terjadi. Sehingga dengan kata lain bahwa proses social terjadi karena adanya interaksi social.

1. Pengertian interaksi sosial
Secara etimologis istilah interaksi terdiri atas dua kata, yaitu inter- artinya berbalas-balasan dan aksi berarti tindakan. Interaksi berarti tindakan berbalas-balasan. Interaksi sosial adalah peristiwa paling berhubungan antara dua pihak atau lebih, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik verbal maupun nonverbal. Kimbal Young dan Raymond W. Mack mengatakan bahwa interaksi social merupakan hubungan-hubungan social yang dinamis yang menyangkut hubungan antar individu, antara individu dengan kelompok dan antar kelompok. Jika 2 orang bertemu lalu bertegur sapa maka interaksi social telah terjadi, bahkan jika mereka tidak bertegur sapapun interaksi social tetap terjadi. Menurut soerjono soekanto dalam bukunya, Sosiologi Suatu Pengantar 1990 : 67), Interaksi social adalah hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan interindividu, antar kelompok, atau antara individu dengan kelompok. Apabila dua orang bertemu, maka proses interaksi sosial terjadi. Dalam interaksi sosial itu mereka saling berbicara, berjabat tangan atau saling saling menolong. Ia juga mengemukakan bahwa meskipun 2 orang tersebut tidak bertegur sapa tetapi mereka sadar akan adanya pihak lain yang menimbulkan perubahan pikiran dan perasaan. Kesan yang timbul dari diri seseorang menentukan tindakan yang akan diambilnya.
Walaupun orang-orang yang bertemu muka tidak saling berbicara atau saling menukar tanda -tanda, proses interaksi social telah terjadi, karena masing-masing sadar akan adanya pihak berbalas- balasan itu, seringkali dinyatakan dalam bentuk simbol, baik verbal maupun nonverbal. Misalnya, Yusa dan Putri terlibat suatu percakapan. Pada saat Yusa sedang berbicara, Putri bertindak sebagai pendengar. Sebaliknya ketika Putri berbicara maka Yusa mendengarkan. Yusa dan Putri sedang terlibat percakapan langsung dan lisan disebut komunikasi verbal.
Keesokan harinya, Yusa dan Putri berinteraksi sosial lagi. Kali ini keduanya duduk agak berjauhan, sehingga tidak dapat berbicara secara langsung. Yusa mmberikan isyarat dengan menganggukkan kepalanya. Putri membalas dengan menggelengkan kepalanya. Peristiwa tersebut mengisyaratkan bahwa Putri tidak setuju dengan keinginan Yusa. Interaksi sosial semacam itu semacam itu merupakan contoh interaksi langsung tanpa menggunakan bahasa, disebut komunikasi nonverbal. Dengan demikaian, proses interaksi sosial tidak selamanya berlangsung secara tatap muka (face to face), tetapi dapat pula secara tidak langsung dalam jarak yang berjauhan dan menggunakan media seperti telepon, surat, dan lain – lain.
Menurut Charles P. Loomis sebuah hubungan bisa disebut interaksi jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Jumlah pelakunya dua orang atau lebih
2. Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol atau lambang-lambang
3. Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang
4. Adanya tujuan yang hendak dicapai
Syarat interaksi sosial
Menurut soerjono soekamto, interaksi sosial berlangsung apabila memenuhi 2 syarat berikut ini.
a. Terjadi kontak sosial
Kontak sosial adalah peristiwa terjadinya pertemuan atau saling berhubungan anara dua orang atau dua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dua orang yang terlibat percakapan langsung secara bertatap muka merupakan contoh terjadinya kontak sosial secara langsung. Apabila proses interaksi sosial itu berlangsung melalui telepon atau surat, maka terjadi kontak sosial secara tidak langsung. Dengan demikian, suatu proses interaksi sosial tidak selalu harus terjadi kontak fisik, tetapi dapat pula tanpa kontak fisik, tetapai menggunakan media komunikasi.
Handout IPS Kelas 10 2011
Windu Mahmud | http://ips.web.id 2
Macam kontak social:
a. Menurut cara yang dilakukan
1. Kontak langsung
Merupakan kontak yang terjadi dimana pihak komunikator menyampaikan pesan secara langsung kepada komunikan melalui tatap muka maupun melalui media komunikasi.
2. Kontak tidak langsung
Merupakan kontak social dimana pihak komunikator menyampaikan pesannya kepada komunikan melalui perantara atau media tertentu.
b. Menurut proses terjadinya
1. Kontak primer
Merupakan kontak social yang terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang berhubungan secara langsung melalui tatap muka.
2. Kontak sekunder
Merupakan kontak social yang terjadi melalui pihak ketiga atau media komunikasi.
c. Menurut sifat
1. Kontak positif
Merupakan suatu bentuk kontak social yang mengarah pada suatu kerja sama.
2. Kontak negative
Merupakan kontak social yang pengarah pada suatu pertentangan bahkan berakibat memutuskan interaksi.
d. Menurut bentuknya
1.Kontak social antara individu dengan individu
2. Kontak social antara kelompok dengan kelompok
3. Kontak social antara individu dengan kelompok
b. Terjadi komunikasi sosial
Komunikasi sosial adalah proses saling berhubungan antara dua orang/ pihak atau lebih dalam pikiran, perasaan, dan tindakan dengan menggunakan media atau alat tertentu. Dua orang terlibat dalam percakapan lisan, dua kelompok siswa terlibat diskusi di kelas, dua orang remaja yang sedangt bertelepon merupakan contoh komunikasi sosial.
Dalam proses komunikasi sosial itu terdapat unsur-unsur berikut
- Ada dua pihak yang terlibat dalam komunikasi (komunikator dan komunikan)
- Ada media atau alat yang digunakan dalam berkomunikasi
- Ada pesan atau persoalan yang dibahas bersama dalam komunikasi
- Ada respon atau reaksi dari pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi
Ada tiga tahapan dalam komunikasi :
1. Enconding
Pada tahap ini gagasan atau program yang akan dikomunikasikan diwujudkan dalam kalimat atau gambar. Dalam tahap ini komunikator harus memilih kata atau istilah, kalimat dan gambar yang mudah dipahami oleh komunikan. Komunikator harus menghindari penggunaan kode-kode yang membingungkan komunikan.
2. Penyampaian
Pada tahap ini istilah atau gagasan yang telah diwujudkan dalam bentuk kalimat dan gambar disampaikan. Penyampaian dapat berupa lisan dapat berupa tulisan atau gabungan dari keduanya.
3. Deconding
Pada tahap ini dilakukan proses mencerna dan memahami kalimat serta gambar yang diterima menurut pengalaman yang dimiliki
Komunikasi sosial yang dilakukan oleh dua pihak itulah yang memungkinkan terjadinya proses interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat. Tanpa komunikasi social, tidak mungkin suatu interaksi sosial dapat berlangsung. Bahasa merupakan media atau alat
Handout IPS Kelas 10 2011
Windu Mahmud | http://ips.web.id 3
komunikasi yang paling efektif dalam proses interaksi sosial. Dua orang yang berebda bahasa tentu saja akan mengalami kesulitan dalam interaksi sosial. Orang di Indonesia yang sedang berkunjung ke Negara-negara eropa, jika tidak mampu berbahasa inggris, akan mengalami kesukaran dalam menjalin komunikasi sosial.
Dengan demikian, kehidupan masyarakat diwarnai oleh komunikasi sosial dan interaksi sosial. Di rumah, seorang anak berinteraksi sosial dengan orang tuanya. Di sekolah, berinteraksi dengan teman dan guru-gurunya. Di masyarakat, ia berinteraksi dengan teman-teman sebaya. Proses interaksi sosial yang berjalan efektif akan menciptakan keteraturan dan dinamika sosial.
2. Proses Sosial
Sudah dijelaskan di muka bahwa interaksi sosial mendasari proses sosial. Tanpa interaksi sosial, suatu proses sosial tidak terjadi. interaksi sosial itu dapat terlangsung anatar indivudu dengan induvidu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Interaksi social selalu mewarnai kehidupan induvidu-individu dalam masyarakat. Sedangkan Macionis (1997:49) mendefinisikan proses social sebagai proses bertindak (aksi) dan membalas tindakan (reaksi) seseorang dalam hubungannya dengan orang lain.
Hampir setiap manusia melakukan interaksi dan proses sosial. Dalam pelaksanaannya, interaksi sosial atau proses sosial itu dapat bersifat positif maupun negatif. Proses sosial yang berjalan positif akan menghasilkan kerjasama dan integrasi sosial. Sebaliknya, proses sosial yang negatif akan menghasilkan konflik dan disintegrasi sosial.
Menurut Gillin and Gillin, proses social ada dua bentuk, yaitu proses sosial asosiatif dan proses sosial disosiatif.
a. Proses sosial yang asosiatif
Proses sosial yang asosiatif adalah proses sosial yang berjalan positif dan menghasilkan keteraturan dan integrasi sosial. Bentuk-bentuk proses sosial asosiatif, yaitu kerjasama, akmodasi, asimilasi, dan alkulturasi sosial. Proses sosial yang asosiatif ini mendorong terbentuknya pranata, lembaga atau organisasi sosial.
1) Kerjasama sosial
Kerja sama sosial (cooperation) adalah usaha bersama antara dua individu atau dua kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Contohnya, kerjasama dalam mendirikan rumah, organisasi, perusahaan, Negara dan sebagainya. Kerjasama inilah yang mendorong terwujudnya keteraturan dan integrasi social. Dengan kerjasama, kegiatan masyarakat akan mudah dilaksanakan daripada dikerjakan sendiri-sendiri. Kesejahteraan social juga akan mudah dicapai jika diusahakan dengan prinsip kerjasama sosial.
Bentuk-bentuk kerjasama sosial, antara lain sebagai berikut :
a) Kerjasama sepontan (spontanneus cooperation), yaitu kerjasama secara tiba-tiba tanpa adanya suatu perintah atau tekanan dari pihak manapun.
b) Kerjasama langsung (directed cooperation), yaitu kerjasama yang terbentuk karena adanya perintah dari atasan.
c) Kerjasama kontrak (contractual cooperation), yaitu kerjasama atas dasar suatu kontrak atau perjanjian tertentu
d) Kerjasama tradisional (tradition cooperation), yaitu kerjasama sosial yang terbentuk karena bersifat tradisi atau adat kebiasaan. Misalnya, kerjasama dalam bentuk gotong royong, tolong menolong, atau solidaritas social.
Berdasarkan pelaksanaannya, bentuk-bentuk kerjasama social, antara lain :
a) Kerukunan, yaitu kerjasama dalam bentuk tolong-menolong, gotong-royong, dan kekeluargaan.
b) Bargaining, yaitu kerjasama berdasarkan suatu perjanjian atau kontrak.
c) Kooptasi, yaitu kerjasama dalam pelaksanaan politik.
d) Koalisi, yaitu penyatuan kedua kelompok atau lebih yang memiliki tujuan sama.
e) Joint venture, yaitu kerjasama dalam pengumpulan modal usaha atau kerjasama dalam mengerjakan proyek tertentu.
Handout IPS Kelas 10 2011
Windu Mahmud | http://ips.web.id 4
2) Akomodasi sosial
Akomodasi sosial (accommodation) adalah proses meredakan suatu pertentangan untuk mencapai keadaan yang stabil. Apabila dua orang atau dua kelompok saling bersitegang, maka akan terjadi proses akomodasi. Pada saat akomodasi berlangsung, kedua belah pihak berada dalam keadaan tidak berhubungan social. Masing-masing pihak mempunyai kesempatan untuk berdamai atau meningkatkan konflik. Contohnya : suami-istri pisah ranjang, atau putusnya hubungan persahabatan antara dua remaja.
Bentuk-bentuk akomodasi sosial, antara lain sebagai berikut :
a) Pemaksaan (coercion), yaitu usaha meredakan pertentangan dengan paksaan. Pemaksaan ini biasanya dilakukan oleh pihak yang kuat (mayoritas) terhadap pihak yang lemah (minoritas).
b) Kompromi (compromise), yaitu pengurangan tuntutan dari kedua pihak untuk mencapai suatu penyelesaian. Kompromi dapat tercapai karena kedua pihak tidak mau melanjutkan pertikaiannya.
c) Arbitrasi (arbritation), yaitu penyelesaian pertentangan atau konflik oleh pihak ketiga yang dipilih oleh kedua pihak yang bertikai.
d) Mediasi (mediation), yaitu penggunaan pihak ketiga sebagai mediator yang tidak memihak dalam menyelesaikan suatu pertikaian. Pihak ketiga sebagai penasehat atau mediasi tidak turut mengambil keputusan.
e) Konsiliasi (conciliation), yaitu usaha mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih untuk mencapai penyelesaian masalah.
f) Toleransi (tolerance), yaitu menghindarkan diri dari perselisihan atau bersikap saling menghargai untuk meredakan pertengkaran
g) Stalemate, yaitu usaha kedua pihak untuk menghentikan sendiri pertikaian, karena masing-masing memiliki kekuatan yang seimbang.
h) Ajudikasi (adjudication), yaitu upaya penyelesaian perkara melalui pengadilan.
i) Segresi (segretion), yaitu upaya penyelesaian sengketa dengan cara masing-masing pihak saling menghidari konflik agar tidak berkelanjutan.
j) Eliminasi (elimination), yaitu upaya penyelesaian sengketa dengan cara salah satu pihak bersedia mengalah, meminta maaf atau mengundurkan diri dari persidangan.
k) Keputusan mayoritas (majority deciation), yaitu suatu keputusan yang diambil dengan suara terbanyak
l) Gencatan senjata (cease fire), yaitu upaya penagguhan permusuhan untuk jangka waktu tertentu dalam mencapai penyelesaian melalui perundingan.
3) Asimilasi sosial
Asimilasi (assimilation) adalah proses penyatuan dua pihak atau dua kelompok yang berbeda kebudayaan dan menghasilkan kelompok yang baru. Contohnya, terbentuknya kelompok masyarakat indo pada zaman colonial hindia-belanda. Contoh lain, terbentuknya agama hindu di india yang merupakan hasil perpaduan antara kepercayaan suku bangsa dravida (penduduk asli) dengan suku bangsa arya (penduduk pendatang)
4) Alkulturasi sosial
Alkulturasi (acculturation) adalah peleburan dua unsur kebudayaan yang berbeda tanpa menghilangkan cirri khas kebudayaan masing-masing. Sebagai contoh, bersatunya kebudayaan asli Indonesia dengan kebudayaan hindu-budha, yang tampak dari bentuk bangunan candi, arca, prasasti, cerita wayang golek dan sebagainya.
b. Proses sosial yang disosiatif
Proses sosial yang disosiatif (processes of dissociation) adalah proses sosial yang mengarahkan pada perpecahan dan merengangkan rasa solidaritas kelompok. Bentuk-bentuk proses sosial dissosiatif, yaitu kompetisi, konflik, dan kontraversi sosial. Proses sosial yang disosiatif dapat mendorong terjadinya konflik sosial dan disitegrasi sosial.
Handout IPS Kelas 10 2011
Windu Mahmud | http://ips.web.id 5
1. Persaingan (competition)
Persaingan atau kompetisi adalah proses sosial yang ditandai oleh persaingan untuk mencapai tujuan tertentu. Contohnya, persaingan untuk mencapai pekerjaan atau jabatan tertentu, atau persaingan siswa di sekolah untuk mencapai peringkat pertama di kelas.
2. Kontravensi sosial
Kontravensi soaial adalah proses sosial yang ditandai oleh adanya sikap dan perasaan tidak suka yang disembunyikan, tetapi tidak menimbulkan konflik sosial.
Bentuk-bentuk kontraversi sosial :
a) Kontravensi umum, seperti menghasut, menghalang-halangi, memprotes dan sebagainya
b) Kontravensi sederhana, seperti memaki-maki di telepon, mencerca atau memfitnah
c) Kontravensi intensif, seperti menyebar desas-desus atau mengecewakan orang lain.
d) Kontravensi rahasia, seperti membocorkan rahasia orang lain, berkhianat atau ingkar janji
e) Kontravensi taktis, seperti mengganggu atau menghalang-halangi pihak lain atau kelompok lain
3. Konflik sosial
Konflik sosial (social conflict) adalah proses sosial yang diwarnai oleh terjadinya pertentangan karena perbedaan pandangan dan kepentingan. Misalnya : konflik sosial antara penduduk asli dengan penduduk pendatang., konflik antara buruh dengan majikan, dan konflik antara atasan dan bawahan.
Jenis-jenis konflik sosial antara lain sebagai berikut :
a) Konflik sosial antar individu
Konflik sosial antar individu adalah pertentangan yang terjadi antar perorangan. Misalnya: perselisihan antara adik dan kakak, suami dengan istrinya, dan pertengkaran antara dua orang teman sekolah.
b) Konflik sosial antar kelompok
Konflik sosial antar kelompok adalah pertentangan yang terjadi antara kelompok dengan kelompok. Misalnya : pertentangan antara dua kelompok siswa yang berbeda sekolah, pertentangan antara dua kelompok pemuda yang beda kampung, dan pertentangan antara dua kelompok pendukung klub sepakbola.
c) Konflik sosial antar ras
Konflik sosial antar ras adalah pertentangan yang terjadi antara dua ras yang berbeda. Misalnya : pertentangan antara ras kulit putih dengan kulit hitam di Amerika Serikat dan Afrika Selatan akibat penerapan politik rasial atau aparthied.
d) Konflik status sosial
Konflik status sosial adalah pertentangan yang terjadi karena perbedaan kedudukan sosial. Misalnya : pertentangan anara buruh dan majikan, pertentangan anatara atasan dengan bawahan, pertentangan anara kelas atas dan bawah
e) Konflik antar budaya
Konflik antar budaya adalah pertentangan yang terjadi akibat perbedaan kebudayaan. Misalnya, pertentangan antara nilai-nilai budaya barat dengan nilkai-nilai budaya Timur.

2 komentar:

  1. ok... walau belum memuat seluruh materi IPS kls X sbgmn tugas yg diberikan... tp pak hargai usahanya... tetaplah aktifkan blog ini sbg media dlm belajar IPS dan teruslah isi dgn materi-materi ke-IPS-an...

    BalasHapus

I'm on here